Abstract:
Preeklampsia adalah sindrom spesifik kehamilan yang terjadi setelah
usia kehamilan 20 minggu, pada wanita yang sebelumnya normotensif.
Keadaan ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah (140/90 mmHg)
disertai proteinuria. Proteinuria > 0,3 g/24 jam atau +1 pada pemeriksaan
kualitatif, serta timbulnya hipertensi setelah usia kehamilan 20 minggu pada
wanita yang sebelumnya normotensive1
. Terdapat beberapa faktor risiko
yang berhubungan dengan terjadinya preeklampsia pada ibu hamil. Faktor
risiko tersebut dibagi menjadi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko
yang tidak dapat diubah. Tujuan penelitian untuk mengetahui Mengetahui
factor- faktor yang ada hubungan dengan penderita preeklampsia yang
berobat jalan & dirawat inap di Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
RSUD Labuang Baji Makassar berdasarkan (1) klasifikasi (2) usia (3) paritas
(4) riwayat preeklampsia (5) hipertensi kronik (6) kehamilan ganda .
Penelitian ini dilakukan terhadap 80 orang penderita berobat jalan dan
dirawat inap di Bagian Poliknlinik Kebidanan dan Kandungan RSUD Labuang
Baji Makassar Periode 2020 sampai dengan 2021. Penelitian ini
menggunakan metode analitik observasional dan rancangan penelitian case
control menggunakan data sekunder berupa catatan medis penderita
preeklampsia yang berobat jalan & dirawat inap di Poliklinik Kebidanan dan
Penyakit Kandungan RSUD Labuang Baji Makassar. Analisis data diolah
menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan
distribusi penderita preeklampsia yang berobat jalan & dirawat inap di
Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUD Labuang Baji
Makassar: (1) Klasifikasi preeklampsia berdasarkan usia terbanyak adalah
vii
(65,0%), (2) Terbanyak pada kelompok paritas berisiko (75,6%), (3) Lebih
banyak pada riwayat preeklampsia sebelumnya beresiko sebanyak (70%) di
bandingkan dengan tidak beresiko sebanyak (42,5%), (4) Lebih banyak pada
hipertensi kronik yang berisiko (95,2%) dibandingkan hipertensi kronik yang
tidak beresiko (13,2%), (5) Lebih banyak pada kehamilan ganda yang tidak
beresiko (57,4%) dibandingkan dengan kehamilan ganda yang beresiko
(52,6%). Kesimpulan penelitian bahwa penderita preeklampsia paling
banyak pada kelompok usia <20 dan >35, paritas, riwayat preeklampsia,
hipertensi kronik,dan kehamilan ganda yang tidak beresiko.