dc.description.abstract |
Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan kesantunan bahasa lisan guru dalam
proses belajar-mengajar di SMP Negeri 35 Makassar. Hal yang mendorong peneliti
melakukan penelitian ini adalah karena dalam proses belajar-mengajar terjadi beberapa
jenis komunikasi, yaitu komunikasi guru – siswa, siswa – guru, dan siswa – siswa. Namun,
fokus penelitian ini adalah tuturan guru terhadap siswa. Hal lain yang memotivasi penulis
adalah faktor heterogenitas peserta tutur, yaitu bervariasinya latar belakang peserta tutur
di SMP Negeri 35 Makassar, khusunya guru. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik observasi yang meliputi teknik simak bebas libat cakap, yaitu
peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi di kelas tanpa melibatkan diri dalam
percakapan. Sedangkan teknik rekam dimaksudkan peneliti merekam percakapan atau
pembicaraan di kelas dengan menggunakan tape recorder. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 581 tuturan guru yang diperoleh dan 59% di antaranya dikategorikan santun.
Faktor- faktor yang memengaruhi kesantunan bahasa guru adalah faktor jarak sosial
antara guru dan siswa, faktor penguasaan aspek kebahasaan, dalam hal ini penguasaan
guru tentang kaidah-kaidah kesantunan bahasa, dan faktor kedewasaan guru. Penanda
kesantunan yang ditemukan adalah adanya penggunaan kata-kata ‘mohon’, ‘tolong’,
‘ayo’, ‘mari’. Selain itu, guru juga berusaha menyantunkan tuturan dengan menggunakan
skala ketidaklangsungan tuturan dan pemberian pilihan dalam bertutur |
en_US |