dc.description.abstract |
Penggunaan AGP dianggap akan menimbulkan residu dalam daging
broiler yang berbahaya bagi kesehatan konsumen jika dikonsumsi secara
terus menerus akibat timbulnya koloni bakteri resisten antibiotik. Oleh
sebab itu, penggunaan tanaman yang dapat berfungsi sebagai antioksidan
alami. Berbagai tanaman dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya
tahan tubuh unggas karena aktifitas biologiknya baik sebagai antioksidan
maupun antibiotik. Salah satunya adalah tanaman Kelor (Moringa oleifera).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan
daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap persentase berat giblet (hati, jantung
dan ampela) ayam broiler.
Bahan yang di gunakan pada penelitian ini antara lain DOC (Day old
chick) strain Cobb dengan merek dagang CP 707 sebanyak 80 ekor, pakan
yang diberikan pada hari ke 1 – 15 adalah BP 11, sedangkan pakan yang
diberikan pada hari ke 16 – 30 adalah BP 12, daun kelor, vaksin, vitamin,
obat dan bahan kimia lainnya. Sedangkan peralatan yang dipergunakan
selama penelitian antara lain sekat kandang, peralatan makan dan minum,
timbangan digital skala 5kg, lampu pijar, dan alat vaksinasi ayam. Data
yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menngunakan Analisis of
Varians (ANOVA) dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri 4
ulangan. Jika perlakuan memperlihatkan pengaruh maka akan dilanjut
dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) untuk mengetahui perbedaan antar
perlakuan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS
ver. 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pemberian larutan daun
Kelor (Moringa oilifera) dengan persentase 5 – 20% dalam air minum, tidak
memberikan pengaruh terhadap persentase (%) berat Giblet (hati, jantung
dan ampela) ayam broiler pada penelitian ini.
Pada penelitian ini ditemukan bahwa perlu dilakukan pengolahan
pengeringan terlebih dahulu terhadap daun Kelor sebelum diberikan
kepada ternak, hal ini untuk menghindarkan adanya zat anti nutrisi yang
dapat menghambat fisiologi kerja Giblet. |
en_US |