Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis strategi kesopanan dan
menjelaskan bagaimana setiap tokoh menggunakan strategi kesopanan dalam
ucapannya yang terdapat dalam naskah film Becominng Jane karya Kevin Hood
and Sarah Williams.
Penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam menganalisis
data. Data diperoleh dengan membaca, mengidentifikasi, menyoroti,
mengklasifikasikan ujaran-ujaran yang mengandung strategi kesopanan dalam
tuturan setiap tokoh berdasarkan teori Brown and Levinson.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 jenis strategi kesopanan yang
digunakan dalam naskah film Becoming Jane yaitu Bald on Record yang terdiri
dari efisiensi maksimum dan Penawaran. Kesopanan yang positif yang terdiri dari
digunakan dalam penanda identitas kelompok, sertakan keduanya pembicara dan
pendengar dalam satu aktifitas, permintaan, pemberian hadiah kepada pendengar
(barang, simpati, pengertian, kerjasama), menjadi optimis, menghindari
persetujuan, memperhatikan, memperhatikan pendengar (minta, kebutuhan,
keinginan, barang) dan yang terakhir adalah menawarkan, meenjanjikan. Strategi
kesopanan yang positif merupakan strategi yang paling dominan muncul dalam
naskah film Becoming Jane. Ada dua faktor yang mempengaruhi penggunaan
strategi kesantunan yang digunakan oleh tokoh-tokoh dalam naskah film
Becoming Jane. Pembayarannya sebanyak 3 kali dan keadaan relevan sebanyak
66 kali. Faktor keadaan yang relevan terbagi menjadi dua dimensi yaitu jarak
sosial (D) sebanyak 56 kali, kekuasaan relatif (P) sebanyak 10 kali, dan peneliti
tidak menemukan data dimensi besaran pembebanan (R). Dari data di atas,
penggunaan tuturan para tokoh dipengaruhi oleh beberapa faktor usia, kekuasaan,
jenis kelamin dan jarak antara pembicara dengan mitra tutur. Ketika jarak tidak
terlalu dekat, penutur menggunakan kata-kata yang sopan. Apabila penutur
mempunyai kekuasaan yang lebih tinggi dari pendengarnya, maka penutur tidak
akan memperhatikan atau menggunakan kata-kata yang sopan dan sebaliknya.
Apabila umur dan jenis kelamin diantara mereka berbeda jauh, maka penuturnya
cenderung menggunakan kata-kata yang santun dan sebaliknya.