Abstract:
Nyeri punggung bawah atau Low back pain yaitu merasakan ngilu, nyeri
dan pegal muncul pada elemen bawah disebabkan oleh kontraksi otot
secara berlebih sebagai reaksi adanya menambah beban kerja yang berat
di letak yang tidak tepat. Low back pain (LBP) ada rasa sakit juga tidak
nyaman di bawah sudut tulang rusuk terakhir (tepi tulang rusuk) dan di atas
pantat bagian bawah (gluteus maximus), dengan atau tanpa nyeri kaki.
Masalah nyeri punggung sebagai akibat duduk dengan rentang waktu
berkepanjangan menjadi suatu peristiwa umum dirasakan oleh Sebagian
orang. Terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan
terjadinya keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit. Faktor risiko
tersebut dibagi menjadi faktor individu dan faktor pekerjaan. Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan nyeri punggung bawah berdasarkan
(1) usia (2) IMT (3) riwayat penyakit (4) riwayat trauma (5) masa kerja (6)
posisi kerja (7) beban kerja (8) durasi kerja. Penelitian ini dilakukan
terhadap 50 orang penjahit yang mengalami keluhan nyeri punggung
bawah di kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode primer
observasional dan analitik dengan rancangan penelitian cross sectional
menggunakan kuesioner. Analisis data diolah menggunakan perangkat
lunak SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan distribusi yang mengalami
keluhan nyeri punggung bawah di kota Makassar yaitu : (1) pada variable
Usia terbanyak pada kategori beresiko yaitu sebanyak 31 penjahit (62%)
(2) Terbanyak pada kelompok IMT berisiko (56%), (3) riwayat penyakit lebih
banyak pada kategori beresiko (82%), (4) riwayat trauma lebih banyak
berisiko (84%), (5) masa kerja lebih banyak yang beresiko (80%), (6) Lebih
banyak pada posisi kerja yang beresiko (84%), (7) Lebih banyak beban
kerja (58%), (8) pada durasi kerja kategori beresiko (58%). Kesimpulan
penelitian bahwa ada hubungan pada usia, IMT, riwayat trauma, riwayat
penyakit, masa kerja, beban kerja, posisi kerja, dan durasi kerja pada
keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit di kota Makassar.