Abstract:
Miskonsepsi matematis perlu diminimalkan disebabkan separuh dari konsep
matematika saling terkaitkan satu sama lain, oleh karena itu penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan dalam menganalisis
miskonsepsi siswa untuk mengerjakan soal materi matriks dengan sistem Certainty of
Response Index (CRI), menganalisis penyebab dari terjadinya miskonsepsi. Kesalah
pahaman, dan mengidentifikasi upaya untuk meminimalkan kesalahpahaman. Subjek dari
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 16 Makassar yang berjumlah 32
siswa. Tahap pengumpulan data adalah tes deskriptif dan tes wawancara, sedangkan
instrumen yang digunakan adalah soal tes diagnostik disertai dengan skala CRI dan
pedoman wawancara. Kemudian Hasil dari penelitian ini menunjukkan persentase siswa
yang mengalami miskonsepsi sebesar 9.375%. Siswa yang mengalami miskonsepsi di
mana siswa tersebut kesalahan dalam memahami urutan soal, miskonsepsi tentang konsep
matriks, miskonsepsi tentang operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
penjumlahan-pengurangan-perkalian, miskonsepsi tentang menentukan. Penyebab
terjadinya miskonsepsi adalah metode pembelajaran, penyampaian materi yang kurang
optimal, prasangka yang salah, kurang teliti, kurang termotivasi belajar secara online.
Cara yang dapat digunakan untuk meminimalisir miskonsepsi adalah melakukan
pembelajaran secara zoom meeting, mengirimkan video pembelajaran, mengadakan
remedial dan pengayaan, mengadakan tugas kerja kelompok.