Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan penggunaan
model quantum teaching dengan model pembelajaran langsung terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa kelas V Sekolah Dasar (2) pengaruh motivasi
belajar terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas V Sekolah Dasar (3)
terdapat interaksi moderasi penerapan model quantum teaching dengan motivasi
belajar terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas V Sekolah Dasar.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu (quasy
experiment). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah PretestPosttest Non-Equivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas V UPT SD Negeri 168 Pinrang dan siswa kelas V UPT SD
Negeri 98 Pinrang. Siswa kelas V UPT SD Negeri 168 Pinrang yang berjumlah 23
orang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas V UPT SD Negeri 98 Pinrang
sebagai kelas kontrol berjumlah 21 orang. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu instrumen keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar.
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial.
Analisis deskriptif memberikan gambaran keterampilan berpikir kritis. Data
dianalisis dengan menggunakan analisis kovariat (ANOVA) dengan taraf
signifikan 5%. Analisis deskritif dan inferensial dibantu dengan menggunakan
program SPSS Versi 24. Sebelum data dianalisis dengan ANOVA terlebih dahulu
dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas
menggunakan uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov. Uji homogenitas
menggunakan Leven’s Test of Equality of Error Variances. Adapun hasil
penelitian yang diperoleh adalah (1) terdapat perbedaan signifikan penggunaan
model quantum teaching dengan model pembelajaran langsung terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa kelas V Sekolah Dasar. Keterampilan berpikir
kritis siswa meningkat, terbukti dengan tingginya skor yang diperoleh setelah
menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching, (2) terdapat pengaruh
motivasi belajar terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas V Sekolah
Dasar. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa berpengaruh pada keterampilan
berpikir kritis siswa. Terbukti dari perbedaan skor keterampilan berpikir kritis
yang diperoleh. (3) Tidak terdapat interaksi moderasi penerapan model quantum
teaching dengan motivasi belajar terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas
V Sekolah Dasar. Dengan demikian, variabel-variabel ini tidak saling berkaitan
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.