Abstract:
Gastrodiplomasi adalah suatu bentuk praktek komunikasi pemerintahan kepada publik dengan
menggunakan makanan sebagai elemen utama untuk memberikan pemahaman budaya kuliner
kepada publik asing. Tujuan dari gastrodiplomasi adalah untuk mengangkat citra positif suatu
negara melalui pemanfaatan makanan. Pemberlakuan gastrodiplomasi Jepang ke Indonesia sudah
dilakukan sejak lama, namun yang menarik perhatian adalah dengan Jepang mengadakan Japanese
Halal Food Project (JHFP), yang dasarnya merupakan sebuah bentuk program yang dilaksanakan
oleh Jepang di Indonesia dengan tujuan untuk meingkatkan penyebaran produksi makanan halal di
Jepang di berbagai negara, agar kedepannya industri makanan Jepang menjadi lebih luas. Dalam
penerapannya, gastrodiplomasi memiliki 6 jenis strategi, yang terdiri dari: (1) Strategi pemasaran
produk; (2) Strategi food event; (3) Strategi condition-building; (4) Strategi option leader: (5)
Strategi media sosial; dan (6) Strategi edukasi kuliner. Studi ini bergulat dengan menemukan dan
mendeskripsikan proses dan strategi yang diterapkan oleh pemerintah Jepang di Indonesia yang
menggunakan makanan sebagai instrumen utama dalam menciptakan citra negara ramah muslim.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk menganalisis
strategi kampanye gastrodiplomasi dalam program Japan Halal Food Project (JHFP). Data
penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik kepustakaan atau library technique. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Japan Halal Food Project (JHFP), Jepang hanya menerapkan 5
dari 6 strategi yang umum dilakukan. Yang terdiri dari (1) Strategi pemasaran produk; (2) Strategi
food event; (3) Strategi option leader; (4) Strategi media sosial; dan (5) Strategi edukasi kuliner.