Abstract:
Kecernaan bahan kering dan bahan organik merupakan gambaran
dari jumlah nutrisi dalam bahan pakan yang dapat dimanfaatkan oleh
ternak. Nilai nutrien yang terkandung dalam suatu bahan pakan seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan abu, untuk menentukan nilai
kecernaan dilakukan dengan beberapa teknik yaitu teknik in vivo, teknik in
sacco dan teknik in vitro.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan bahan kering
dan bahan organik MMS dan SMMS dengan sumber serat kasar yang
berbeda (Jerami padi, jerami jagung, rumput gajah dan tongkol jagung).
Penelitian ini dilakukan menggunakan teknik in vitro dengan
menggunakan metode selulosa, masing-masing perlakuan tersebut ialah
P0= MMS, P1= SMMS jerami padi, P2= SMMS jerami jagung, P3= SMMS
rumput gajah, dan P4= SMMS tongkol jagung.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh
nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik dan
uji BNT menunjukkan bahwa kecernaan MMS lebih tinggi dibanding
dengan perlakuan lainnya.
Tingginya kecernaan MMS disebabkan karena rendahnya serat
kasar MMS disbanding dengan SMMS