Abstract:
DALAM esai ini akan dibahas bahwa sektor ekonomi merupakan bagian
penting dalam kerangka keamanan nasional maupun regional. Pendekatan
yang akan digunakan adalah economic security (keamanan ekonomi).
Substansi dari keamanan ekonomi adalah kemampuan untuk menyediakan
standar hidup yang layak bagi seluruh masyarakat melalu pembangunan
ekonomi nasional maupun regional dengan tetap menjaga independensi
ekonomi. Dalam hal ini adaduaaspek penting yang perludiperhatikan, yakni:
dayasaing (competitiveness) dankedaulatan(sovereignty).
Kedua aspek diatas paling tidak mengisyaratkan bahwa untuk
meningkatkan pembangunan ekonomi diperlukan kerjasama yang mutual
dengan berbagai pihak (Negara atau non-negara) namun kedaulatan
ekonomi nasional maupun regional tetap harus diperjuangkan sebagai pilar
utama. Tidak sedikit yang menganggap bahwa di era pasar bebas saat ini,
kedaulatan ekonomi seolah menajdi tidak rasional karena begitu
terintegrasinya kitadenganpasarinternasional. Namunapabila ini diabaikan,
maka menurut saya jaminannya adalah pengambilalihan kontrol ekonomi
domestik oleh pihak asing yang kemudian akan berbuntut pada disorientasi
arah kebijakan pembangunan. Disorientasi arah pembangunan seringkali
menimbulkan ekses negatif seperti kemiskinan, degradasi lingkungan,
ketidakdilan sosial, dan serangkaian persoalan-persoalan lain. Dan tentunya
apabila ini terus terjadi, maka yang paling merasakan akibatnya adalah
struktur masyarakat yang paling bawah yang seringkali justru tidak
mendapatkan akses yang cukup atas pembangunan ekonomi. Saya tidak
sedang mengatakan agar kita melepaskan diri dari kerjasama internasional.
Namun yang lebih penting adalah bagaimana kerjasama tersebut seharusnya
tetap mengedepankan azas-azas prinsipil yang telah termaktub dalm teks-
teks konstitusi yang kemudian diterjemahkan baik dalam bentuk
kepentingannasional maupunregional.
Menurut saya, apabila aspek prinsipil diatas diabaikan dalam proses
pembangunan ekonomi maka disitulah potensi sektor ekonomi menjadi
ancaman (threat) akan menjadi nyata. Ancaman tersebut tentu bisa datang
baik dari internal maupun eksternal. Dari data yang tersedia dapatdipastikan
Considering Economic Security in Southeast Asia
(Case Study of China Foreign Direct Investment in Southeast Asia)
Zulkhair Burhan
1
bahwa kerjasama dalam kerangka ACFTA (ASEAN-China Free Trade
Agreement) lebih banyak menguntungkan pasarChina. Hal ini dapatterlihat
dengan massifnya investasi China terhadap pasar ASEAN khususnya
Indonesia dan berbagai indikator lainnya seperti tingkat volume dagang
kedua pihak baik ekspor maupun impor yang sekali lagi cenderung lebih
menguntungkan China. Kondisi ini tentu perlu dilihat dan dianalisa secara
kritisdemi kepentinganyang lebihbesar.
Negara-negara anggota ASEAN yang cenderung menjadi “subordinat”
dari China dalam sektor ekonomi harus dimaknai sebagai potensi ancaman
serius yang membutuhkan management yang baik hingga potensi ancaman
tersebut bisa menjadi peluang. Dalam kerangka manajemen keamanan
(security management) sudah seharusnya ASEAN mengambil peran yang
maksimal. Dalam hal ini, ASEAN sebagai organisasi regional perlu melihat
peran-perantersebutdalamkerangkaRegional Security Complex.