Abstract:
Kebutuhan sabun dan deterjen meningkat sejak Pandemi COVID-19 seiring dengan peningkatan pola hidup bersih
dan sehat. Hal ini juga dialami oleh UMKM Kampoeng Kuliner Makassar (KKM) yang menggunakan berbagai
produk berbeda untuk membersihkan lantai, dinding, dan peralatan di area dapur dan kamar mandi, sehingga
mengakibatkan tingginya biaya produk pembersih dan banyaknya kemasan plastik dari berbagai produk. Oleh
karena itu, cairan pembersih serbaguna yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan sangat dibutuhkan oleh KKM.
Kombinasi Methyl Ethyl Sulfonate (MES) dan Eco Enzyme (EE) memiliki banyak keunggulan karena keduanya
ramah lingkungan. MES merupakan surfaktan alami yang berasal dari limbah produksi minyak kelapa/sawit,
sedangkan eco enzyme berasal dari proses fermentasi limbah kulit buah yang banyak dihasilkan di KKM. Pelatihan
dilakukan dalam bentuk ceramah disertai diskusi interaktif dan praktek pembuatan cairan pembersih secara
mandiri. MES-EE yang dihasilkan memiliki profil kualitas yang disukai oleh mitra KKM, terutama daya
pembersih yang tinggi, mudah dibilas, dan tidak mengiritasi kulit. Penggunaan MES-EE sebagai cairan pembersih
serbaguna dapat mengurangi pengeluaran bahan kimia pembersih hingga 50% di KKM.