dc.description.abstract |
Buah naga merupakan salah satu buah berbentuk oval merah
dengan sisik hijau. Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah
segar sebagai penghilang dahaga karena buah naga mengandung kadar
air yang tinggi sekitar 90% dari berat buah, sehingga buah naga hanya
dapat disimpan dalam jangka waktu 6-7 hari setelah itu buah naga akan
mengalami kerusakan. Untuk itu dibutuhkan pengolahan yang lebih lanjut
agar masa simpan dari buah naga lebihl lama serta dapat meningkatkan
nilai ekonominya.
Salah satu bentuk pengolahan yang dapat dilakukan adalah
pembuatan sirup buah naga dengan panambahan carboksil metil selulosa
(CMC), fungsi penambahan carboksil metil selulosa (CMC) pada
pengolahan sirup buah untuk menstabilkan, mengentalkan sari buah yang
dicampur air untuk membentuk kekentalan tertentu, selain sebagai
stabilizer dapat juga membantu dalam mencegah terjadinya pengendapan
serta mempertahankan warna dan aroma selama penyimpanan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi CMC dan lama penyimpanan pada sirup buah naga merah,
Penelitian ini berguna untuk mengetahui Vitamin C dengan baik dan
menghasilkan suatu data yang secara statistik dapat dipertanggung
jawabkan dengan batasan nilai yang sesuai dengan acuan standar yang
berlaku.
Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan dan 2 ulangan dan
menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam 2 faktor,
yaitu pengaruh penambahan CMC sebagai faktor (A) dan Penyimpanan
sebagai faktor (B). Perlakuan A (Konsentrasi CMC 0,15%, 0,20%, 0,25%)
dan perlakuan B (Penyimpanan 15 hari, 30 hari dan 45 hari). Pengamatan
dilakukan melioputi Uji organoleptik (Warna, Aroma, Kekentalan, Cita
rasa) dan analisa kimia(Vitamin C). Hasil penelitian menunjukan bahwa
konsentrasi CMC tidak berpengaru terhadap kadar vitamin C dan uji
organoleptik sirup buah naga merah, sedangkan lama penyimpanan
berpengaruh terhadap kadar Vitamin C sirup buah naga merah, ini
disebabkan karena adanya proses oksidasi vitamin C. |
en_US |