dc.description.abstract |
Teh merupakan jenis minuman yang digemari masyarakat disemua
kalangan. Selama ini teh berasal dari pucuk daun teh termuda tanaman
teh (Camelia sinensis L. kuntze) yang mengalami proses pemanasan
untuk menonaktifkan enzim-enzim yang terdapat dalam daun teh,
kemudian digulung dan dikeringkan. Saat ini, tidak hanya daun teh
(Camelia sinensis L. kuntze) yang dapat dibuat minuman dalam bentuk
seduhan namun mulai berkembang inovasi teh seperti teh daun kelor.
Daun kelor sendiri kaya akan protein dan vitamin A, B, C. Kelor
mempunyai kelemahan yaitu, memiliki rasa langu. Olehnya itu, perlu
adanya alternatif agar teh daun kelor bisa diterima di masyarakat dan
mempunyai manfaat yang lebih. Salah satunya yaitu, dengan
menambahkan bubuk madu sebagai salah satu pengganti gula. Gula
dalam bentuk mentah dan alami merupakan yang paling sehat karena
tidak mengalami proses pasteurisasi dan memiliki indeks glikemik yang
rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
perbandingan antara daun kelor dengan bubuk madu terhadap mutu teh
daun kelor dan mengetahui berapa perlakuan yang terbaik pada
pembuatan teh daun kelor dengan perbandingan bubuk madu. Perlakuan
penelitian yaitu daun kelor dengan konsentrasi (100%, 75%, 70%, 65%)
dan bubuk madu dengan konsentrasi (0%, 25%, 30%, 35%). Analisis data
menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat
taraf perlakuan dan tiga kali ulangan.
Hasil terbaik dari teh daun kelor dengan penambahan bubuk madu
yaitu perlakuan perbandingan daun kelor 65% : bubuk madu 35% ditinjau
dari kadar air 3.49%, kadar abu 6.43%, aroma 3.76% (suka), warna 3.52%
(suka), dan citarasa 3.68% (suka). Kandungan kadar air dan kadar abu
teh daun kelor dalam penelitian ini memenuhi Standar Nasional Indonesia
01-3545-2013. |
en_US |